Breaking News

FENOMENA GERHANA MENURUT SAINS, MITOS DAN HUKUM ISLAM

 PENGERTIAN GERHANA



Gerhana dalam bahasa arab dikenal dengan istilah kusuf dan khusuf. Pada dasarnya istilah kusuf dan khusuf digunakan untuk menyebut gerhana matahari maupun gerhana bulan. Kata kusuf lebih dikenal untuk menyatakan gerhana matahari sedangkan kata khusuf untuk gerhana bulan. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah eclipse. Kusuf artinya menutupi; menggambarkan adanya fenomena alam bahwa (dilihat dari bumi) bulan menutupi matahari, sehingga terjadi gerhana matahari. Adapun khusuf berarti memasuki; menggambarkan adanya fenomena alam bahwa bulan memasuki bayangan bumi, sehingga terjadi gerhana bulan. Sering juga digunakan bentuk ganda kusufain dan khusufani untuk menyebut gerhana matahari dan gerhana bulan sekaligus. Dalam astronomi fenomena gerhana diartikan tertutupnya arah pandang pengamat ke benda langit oleh benda langit lainnya yang lebih dekat dengan pengamat.

(Jayusman 2011)
Terdapat dua macam gerhana, yakni gerhana matahari dan gerhana bulan.
1.      Gerhana Matahari
a.       Gerhana Matahari Total/ GMT (Total Solar Eclipse/Kusuf Kulli)
Pada saat GMT seluruh bundaran matahari di langit tertutup oleh bundaran bulan, diameter sudut bulan lebih besar dibanding dengan diameter sudut Matahari. Terjadi di daerah permukaan bumi yang terkena bayangan umbra bulan. Durasi selama 7 menit, karena ukuran bulan lebih kecil dari bumi. Diawali dan diakhiri dengan gerhana matahari sebagian.
b.      Gerhana Matahari Cincin/ GMC (Annular Solar Eclipse/Kusuf Halqi)
Terjadi saat bundaran bulan berada di dalam bundaran matahari, karena diameter sudut bulan lebih kecil dibanding dengan diameter sudut matahari; di daerah permukaan bumi terkena lanjutan umbra. Pada saat gerhana ini, matahari terlihat bercahaya dan berbentuk seperti cincin. Terjadi pada saat bulan berada pada titik terjauhnya dari bumi (titik Aphelion). Karena bagian bola matahari yang tampak dari bumi layaknya piringan itu tidak seluruhnya tertutup oleh bayangbayang bulan. Bagian yang terlihat oleh kita yang di bumi hanya sebagain kecil seperti sabit matahari yang berbentuk cincin. Inilah cincin dari sebagian cahaya matahari.
c.       Gerhana Matahari Sebagian/Parsial (Partial Solar Eclipse/Kusuf Ba’dhi)
Terjadi pada saat sebagian bundaran bulan menutupi sebagian bundaran matahari di daerah permukaan bumi berada pada bayangan kabur (penumbra) bulan sebagian sehingga ada bagian matahari yang tidak terlihat normal (terang).Waktu gerhana bulan lebih lama dari gerhana matahari total, karena luasnya bayangan kabur bulan daripada bayangan inti.

2.      Gerhana Bulan
a.       Gerhana bulan total (Total Lunar Eclipse/ Khusuf Kulli) yaitu selama gerhana bulan berlangsung, terjadi fenomena seluruh bulan memasuki kawasan umbra bumi pada saat bulan tepat pada daerah penumbra (bayangan kabur) sehingga muka tertutup oleh bumi secara keseluruhan sehingga dia (bulan masuk ke daerah umbra yaitu daerah yang sangat gelap. Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini karena masih adanya sinar matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat. 
b.     Gerhana bulan sebagian (Partial Lunar Eclipse/Khusuf Ba’dhi) yaitu selama gerhana bulan berlangsung, hanya sebagian bundaran bulan memasuki kawasan umbra bumi di mana tidak semuanya bulan terhalangi sinar matahari oleh bumi sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar matahari yang sampai ke permukaan bulan.

GERHANA DALAM DIMENSI MITOS
Fenomena gerhana matahari maupun bulan telah biasa dialami oleh umat manusia sejak zaman dahulu kala. Sejalan dengan perkembangan intelektual dan ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia, tanggapan terhadap terjadinya gerhana pun menjadi beragam. Pada zaman dahulu, keterbatasan intelektual, ilmu pengetahuan dan sejalan dengan keyakinan primitive manusia, setiap gejala alam selalu dikaitkan dengan kekuatankekuatan supranatural, mitos-mitos dan keyakinan keagamaan. Mitos-mitos yang muncul pada zaman dahulu, bahkan sebagian masih ada yang mempercayainya hingga sekarang ini. Adapun mitos-mitos mengenai gerhana matahari antara lain:
1.   Di Indonesia, terutama di Pulau Jawa, ada sebagian kelompok masyarakat yang mempunyai kepercayaan bahwa gerhana yang terjadi karena adanya sesosok raksasa besar (Buto) yang sedang berusaha menelan matahari. Agar raksasa itu memuntahkan kembali matahari yang ditelannya, maka orang-orang diperintahkan untuk menabuh berbagai alat, seperti kentongan, bedug, bambu atau bunyi-bunyian lainnya (muhammadirfani.wordpress.com).
2.      Kepercayaan lain bahwa matahari itu ketika beredar itu seperti dibawa dalam sebuah gerobak besar. Gerhana itu terjadi karena gerobak tersebut memasuki sebuah lubang dan kemudian keluar lagi.
3.      Sebagian kalangan meyakini bahwa matahari dan bulan adalah sepasang kekasih, sehingga apabila mereka saling berdekatan, maka akan saling memadu kasih sehingga menimbulkan gerhana sebagai bentuk percintaan mereka.
4.      Hingga kini masih ada sebagian masyarakat yang meyakini bahwa wanita yang sedang hamil diharuskan bersembunyi di bawah tempat tidur atau bangku saat terjadi gerhana matahari, agar bayi yangsedang dikandung lahir tidak dalam keadaan cacat (wajahnya hitam sebelah).
5.      Masyarakat Cina sekitar 20 abad yang lalu mempunyai keyakinan bahwa gerhana matahari terjadi karena adanya seekor naga yang tidak terlihat oleh mata sedang memakan matahari. Kemudian mereka membuat kegaduhan dengan menabuh drum dan melepaskan anak panah ke langit. Hal ini dilakukan agar sang naga ketakutan dan sinar matahari akan muncul kembali. Pada suatu saat ada dua orang ahli perbintangan Cina yang bernama His dan Ho. Mereka tidak dapat memperkirakan datangnya gerhana. Kaisar yang berkuasa saat itu sangat marah karena ia tidak mempersiapkan apa-apa untuk mengusir sang naga. Meskipun akhirnya hari kembali terang, Kaisar tetap memerintahkan agar kedua astronom itu dibunuh karena dianggap telah gagal.
6.      Di Asia Tengah, gerhana matahari yang terjadi tanggal 28 Mei 585 M mengakhiri perang dua negara timur tengah. Selama pertempuran, hari-hari menjadi gelap seperti malam. Gerhana menyebabkan kedua negara tersebut menyatakan perdamaian serta menghentikan pertempurannya.
7.      Di Jepang, masyarakat setempat mempercayai bahwa racun telah jatuh dari langit selama terjadi gerhana matahari. Untuk mencegah racun itu jatuh ke dalam air, mereka menutupi seluruh sumur dan mata air selama terjadinya gerhana. 8. Di India, masyarakatnya mempercayai bahwa ada seekor naga yang bertanggung jawab atas terjadinya gerhana matahari. Selama gerhana, masyarakat di sana membenamkan diri mereka ke dalam air sampai sebatas leher mereka, dengan harapan matahari dapat mempertahankan dirinya dari Naga (putrajagabayq.blogspot.in).


Mitos Mengenai Gerhana Bulan, antara lain:
1.      Apabila terjadi gerhana bulan, sebagian masyarakat di Jawa mempercayai akan terjadinya bencana atau bala’ bagi orang-orang yang tidak mau menghalaunya. Hal yang biasa dilakukan ialah, bila sedang musim tanam, maka mereka akan ke sawah atau ladang untuk membangunkan tanamantanaman tersebut agar tidak menjadi korban keganasan makhluk yang tengah memakan bulan. Bagi mereka yang berternak, maka akan segera ke tempat peternakan dan membangunkan hewan-hewan ternak tersebut, agar selamat dari kejahatan gerhana. Serta masih banyak hal yang dilakukan masyarakat ketika terjadi gerhana bulan ini.
2.      Bila terjadi peristiwa gerhana bulan dibulan Muharam, maka akan terjadi wabah penyakit yang dibarengi harga semua kebutuhan pokok manusia akan meningkat dan akan ada raja/pemimpin suatu negeri yang meninggal.
3.      Bila kejadian gerhana bulan terjadi pada bulan Shafar, bermakna akan selama tiga bulan tidak akan turun hujan, yang diselingi oleh angin kencang.
4.      Bila gerhana bulan terjadi pada bulan Rabiulawwal, bermakna sang raja/pemimpin negeri sedang bersusah hati tanpa diketahui oleh rakyat yang sedang berbahagia.
5.      Bila gerhana bulan terjadi pada bulan Rabi’ al-akhir, bermakna akan ada wabah penyakit yang menimpa orang miskin.
6.      Bila gerhana bulan terjadi pada bulan Jumadi al-awwal, berarti akan ada kebaikan yang seperti harga sandang pangan akan turun.
8.      Bila gerhana bulan terjadi pada bulan Jumadi al-akhir, bermakna akan datang hujan dan akan banyak hewan peliharaan yang mati.
9.      Bila gerhana bulan terjadi pada bulan Rajab, bermakna kebutuhan hidup akan mudah dan murah. Namun banyak manusia yang berselisih paham
10.  Bila gerhana bulan terjadi pada bulan Sya’ban, bermakna akan datang wabah penyakit menular. Tapi harga sandang pangan akan turun dan mudah didapat.
11.  Bila gerhana bulan terjadi pada bulan Ramadhan, bermakna akan datang musim hujan yang berkepanjangan disertai kilatan dan gemuruh guntur.
12.  Bila gerhana bulan terjadi pada bulan Syawal, bermakna semua harga kebutuhan bahan pokok akan naik.
13.  Bila gerhana bulan terjadi pada bulan Dzulqa’dah, bermakna banyak rakyat yang akan menderita akibat kerusuhan di dalam negeri.
14.  Bila gerhana bulan terjadi pada bulan Dzulhijjah, bermakna akan ada kebaikan seperti akan selamat dan sejahtera bagi seluruh warga negeri.
15.  Disarankan kepada anda untuk mandi di telaga pada waktu gerhan bulan, bermakna akan membuat wajah dan tubuh anda bersinar, sehingga membuat anda disayang semua orang.
16.  Disarankan kepada anda untuk mandi sinar bulan purnama, bermakna akan menimbulkan kharisma pada diri anda.
17. Disarankan kepada anda untuk menyebutkan keinginan anda ketika bulan purnama, bermakna agar segala keinginan anda terlaksana (putrajagabayq.blogspot.in).




GERHANA PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW
Secara historis, di zaman Nabi Muhammad Saw. pernah terjadi gerhana matahari dan diriwayatkan dalam beberapa hadis. Hanya saja hadis-hadis tentang gerhana tidak merinci waktu terjadinya gerhana. Hal ini mungkin disebabkan lebih berfokus pada aspek tuntunan ibadahnya yakni shalat gerhana ketika terjadi gerhana matahari.
Pada sisi lain, diriwayatkan bahwa putra Rasulullah Saw meninggal pada saat berusia masih kecil pada hari terjadinya gerhana matahari. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa ia lahir pada bulan Zulhijjah tahun 8 H, namun riwayat itu berbeda menyebutkan usia Ibrahim saat meninggal dunia, ada yang mengatakan 16 bulan, 18 bulan dan ada juga yang mengatakan satu tahun sepuluh bulan atau 22 bulan. Demikian pula hari dan bulannya kelahirannya terjadi perbedaan riwayat.
Di antara hadis yang berkaitan dengan gerhana dan kematian serta usia Ibrahim adalah 
Pertama ;
Dari al-Mughirah Ibn Syu’bah (diriwayatkan bahwa ) ia berkata ; terjadi gerhana matahari di masa Rasulullah Saw pada hari meninggalnya Ibrahim. Beberapa orang berkata ; gerhana itu terjadi karena kematian Ibrahim. Maka Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya matahari dan bulan tidak gerhana karena mati dan hidupnya seseorang. Jika kamu mengalami (gerhana itu ) kerjakanlah shalat dan berdoalah kepada Allah (HR. Bukhari).
Kedua ;


Dari al-Barra Ibn Azib diriwayatkan bahwa ia berkata Ibrahim putra Nabi Saw meninggal ketika berusia 16 bulan, maka Nabi Saw bersabda ; “makamlah ia di al-Baqi’, ia akan mendaptkan Ibu susu yang akan menyempurnakan susuannya di surga”. (HR. Abd. ArRazzaq).


Referensi
Jayusman, M., 2011. Fenomena Gerhana Dalam Wacana Hukum Islam Dan Astronomi. AL-‘ADALAH Vol. X, No 2. Hal (237-250)
Mujab, S., 2014. Gerhana; Antara Mitos, Sains, Dan Islam. Jurnal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam . YUDISIA, Vol. 5, No. 1.
Amlimudin. 2014. Gerhana Matahari Perspektif Astronomi. Gerhana Matahari Perspektif Astronomi. Vol. 3 / No. 1

Blog yang Mencantumkan Sumber
Maaf yah…. Kalo ada kurang tolong di komentar :
Mau jurnalnya download di sini
Jurnal 1 Download
Jurnal 2 Download
Jurnal 3 Download

By SCIENCE ENGINEERING

Tidak ada komentar